Usaha yang sehat memerlukan pengaturan keuangan yang bagus. Tidak hanya memastikan pemasukan yang selalu lebih tinggi daripada jumlah pengeluaran, pelaku usaha pun perlu memahami pentingnya mengelola arus kas dan menjaganya supaya tetap lancar.
Sayangnya, tidak sedikit pelaku usaha sembako yang selalu melakukan kesalahan ketika mengatur keuangannya. Demi menghindari hal tersebut terjadi, berikut ini sejumlah kesalahan pengaturan keuangan pada usaha sembako yang perlu kamu ketahui.
Beberapa Kesalahan Mengelola Keuangan Bisnis Sembako
Kamu harus mengetahui beberapa kesalah dalam mengatur keuangan untuk usaha sembako yang akan atau sedang kamu jalani agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
1. Rencana keuangan kurang bagus
Penting untuk seorang pelaku bisnis untuk mempunyai rencana keuangan bisnis. Mempunyai rencana keuangan yang bagus bisa membantu kamu untuk membuat anggaran dan mengetahui uang yang ada dipakai untuk kebutuhan usaha saja.
Dalam pengaturan keuangan usaha sembako, sebaiknya rencana keuangan tidak hanya difokuskan kepada operasional. Kamu juga perlu memikirkan pengembangan usaha dan pastikan usahamu bisa berjalan dengan baik.
2. Tidak paham arus kas
Usaha sembako juga memerlukan uang untuk bisa terus berjalan. Misalnya, untuk membayar gaji karyawan, biaya tagihan listrik dan membeli sembako. Semua hal tersebut memerlukan uang. Tidak peduli sebanyak apapun keuntungan perusahaan, bila sebagian besar penghasilan berbentuk piutang, operasional bisnis lama-kelamaan akan terganggu.
Di situlah pentingnya mengatur arus kas pada usaha sembako. Demi memastikan arus kas bisa mengalir dengan lancar, pelaku usaha bukan hanya perlu memperketat dalam mengatur pengeluarannya. Kamu pun harus ketat pada pengaturan pemasukan.
Kelola keuangan usaha sembako dengan benar dan memberi jangka waktu yang mengikat guna seluruh piutang. Ini butuh kamu lakukan demi menekan kemungkinan adanya tagihan macet nantinya dan berbagai hal tak terduga dalam usaha mu nantinya.
3. Tidak mengerti akuntansi
Masalah pengaturan keuangan usaha memang tidak dapat dilepaskan dari akuntansi. Oleh sebab itu, pelaku usaha pun wajib mempunyai pemahaman yang baik terhadap ilmu akuntansi. Setidaknya kamu harus dapat membuat dan membaca laporan keuangan dengan baik.
Jika kamu tidak mengetahuinya, kamu bisa belajar melalui internet seperti YouTube agar keuangan mu tidak berantakan yang dapat membuat usaha sembako mu tidak menghasilkan banyak keuntungan, bahkan bisa pula akhirnya kamu gulung tikar sebab keuangan yang berantakan.
4. Banyaknya pengeluaran yang tidak berkaitan dengan bisnis
Pemasukan wajib lebih banyak daripada pengeluaran. Tetapi bukan hanya itu, sebagai pelaku usaha sembako pun harus pintar untuk memilah mana pengeluaran yang dibutuhkan dan pengeluaran yang tidak sangat penting untuk kebutuhan usaha sembako yang sedang kamu jalani ini.
Banyaknya pengeluaran yang tidak berkaitan dengan inti usaha pun dapat menjadi masalah. Contohnya seperti pengeluaran untuk membayar sewa ruko. Apabila kamu dapat menemukan ruko yang bagus dengan harga terjangkau, pastinya tidak harus memilih ruko yang terlalu mewah.
5. Tidak sisihkan keuntungan guna mengembangkan modal
Usaha tidak mungkin dapat berkembang bila modal yang dipakai tidak mengalami perkembangan secara signifikan. Oleh sebab itu, alokasikan keuntungan mu untuk mengembangkan modal usaha. Dengan mempunyai modal besar, kapasitas yang dapat kamu tangani pun menjadi lebih besar. Yang akhirnya, keuntungan usaha pun semakin besar.
Selain itu, dengan keuntungan yang disisihkan pun nantinya kamu bisa membuka cabang usaha sembako baru. Sehingga usaha yang kamu jalani ini bisa semakin besar lagi. Untuk itu, sisihkan keuntungan sebanyak-banyaknya agar kamu bisa membuka banyak cabang baru.
6. Tidak mempunyai dana darurat
Sebagai pelaku usaha sembako, kamu harus siap dengan semua ketidakpastian. Kamu wajib cerdas untuk masalah pengaturan keuangan usaha. Ada saatnya penjualan sepi, tetapi pada waktu yang lain bisa pula angka penjualan naik dengan pesat.
Disisi lain, pengeluaran untuk operasional pun selalu ada. Oleh karena itu, kamu harus mengalokasikan dana darurat. Sehingga ketika ada di situasi sulit, usaha sembako mu masih dapat bertahan.
7. Tidak memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi
Salah satu fungsi dari pembukuan yaitu guna membantu kamu untuk melacak pengeluaran dan pemasukan usaha. Tidak hanya itu, pembukuan usaha pun berguna untuk membantu kamu pisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi.
Hal tersebut harus kamu lakukan guna membantu menghindari mu dari penyalahgunaan keuangan usaha. Pisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi bukan hanya melalui pembukuan saja. Sebaiknya kamu pisahkan juga antara rekening usaha dan rekening pribadi.
Nah, itu tadi beberapa kesalahan pengaturan keuangan saat menjalankan usaha sembako. Dengan membaca ulasan di atas, semoga sekarang kamu tidak lagi melakukan kesalahan atau sudah mengetahui kesalahan apa saja yang terjadi pada usaha sembako dan bisa memperbaikinya. Semoga bermanfaat, ya!